Menanggulangi Wabah Difteri, Dinkes Jabar Gencarkan Imunisasi

Status KLB baru ditetapkan di wilayah Kabupaten Garut saja.
Sementara itu, Ketua Tim Surveilans Dinkes Jabar Dewi Ambarwati mengatakan, sebagian warga sekitar tidak menyadari penyakit difteri sehingga lalai dalam penanganan pertama.
"Gejala-gejalanya demam dan sakit menelan. Kemudian, kalau dilihat di pangkal tenggorokannya ada selaput putih. Nah, itu harus segera ditangani karena kalau terlambat, racun dari diftero itu bisa sampai ke jantung, dan itu lah yang menyebabkan kematian," ujarnya.
Untuk enam daerah lain yang terdapat suspek difteri, kata Dewi, Dinkes Jabar juga melakukan penanganan dengan memberikan Anti Difteri Serum (ADS), pelacakan kontak erat, dan pengambilan sampel dari suspek.
Enam daerah itu adalah Cianjur, Tasikmalaya, Indramayu, Karawang, Bandung Barat, Kota Bogor, dan Sukabumi.
"Sudah kami lakukan treatment di 6 daerah tersebut, tinggal menunggu hasil laboratoriumnya," ujarnya. (mcr27/jpnn)
Dinkes Jabar gencar mendorong kepada masyarakat untuk melakukan imunisasi pada anak untuk menanggulangi wabah difteri di wilayahnya.
Redaktur : Ridwan Abdul Malik
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News