103 Tahun GPIB Zebaoth Bogor Menjaga Keberagaman dan Persaudaraan
jabar.jpnn.com, KOTA BOGOR - Menginjak usia 103 tahun Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) terus berupaya untuk menjadi simbol keberagaman dan kebersamaan di Kota Bogor.
Gereja yang berada di kompleks Kebun Raya Bogor (KRB) dan Istana Presiden Bogor itu juga berkomitmen untuk terus menjaga persaudaraan antarumat beragama di Kota Hujan.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan keberadaan Gedung GPIB Zebaoth yang sudah berdiri lebih dari satu abad itu mencerminkan sebuah bentuk keberagaman di Kota Bogor yang memiliki DNA cinta keberagaman.
"Umur Indonesia 77 tahun, gereja ini berdiri sudah 103 tahun, inilah bukti perbedaan itu sunnatullah dan keberagaman serta perbedaan itu indah," kata Bima Arya, dikutip Selasa (7/2).
Mengenai ikhtiar dalam menjaga keberagaman dalam kebersamaan, lanjut Bima Arya, dirinya optimistis hal itu bisa terus dijaga.
Karena kata dia, di Kota Bogor ada banyak tokoh global hero, champion-champion, termasuk di Gereja Zebaoth yang akan terus merawat dan menjaga keberagaman.
"Karena DNA kota ini adalah kota yang cinta dan gandrung akan keberagaman," ujarnya.
Sekretaris pelaksana harian majelis jemaat GPIB Zebaoth, Ermi mengatakan GPIB Zebaoth yang sudah berusia ratusan tahun ini didirikan pada 30 Januari 1920 jauh sebelum kemerdekaan.
Berusia 103 tahun Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) siap menjaga keberagaman dan kebersamaan di Kota Bogor.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News