26 Sekolah di Kota Depok Bakal Digabung, P2G: Ini Berbahaya
jabar.jpnn.com, DEPOK - Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) mengecam keras upaya penggusuran SDN Pondok Cina 1 di kota Depok.
Kepala Bidang Advokasi Guru P2G, Iman Zanatul Haeri dalam observasi lapangannya secara langsung melihat penggusuran ini memang didukung oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dan jajarannya.
“Temuan kami di lapangan ketika mengunjungi SDN Pondok Cina 1 menunjukkan bahwa Pemkot Depok, Dinas Pendidikan setempat serta jajarannya terlibat dalam 'Edusida'. Edusida adalah upaya pemusnahan fasilitas atau bangunan sekolah secara masif dan berpotensi ditiru secara luas," ucapnya, dalam keterangan resminya, Senin (16/1).
Penggusuran SDN Pondok Cina 1 itu juga akan dilakukan ke beberapa sekolah lainnya di Kota Depok.
Pada 2020, Walikota Depok menerbitkan Surat Keputusan (SK) yang akan menggabungkan Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Depok (SK Nomor 421/123/KPTS/Disdik/Huk/2021).
Dalam SK tersebut 246 SDN akan menyusut menjadi 221 sekolah. Artinya, sekitar 26 sekolah di Kota Depok rencananya akan digabung dengan sekolah lain alias regrouping.
Ide penggabungan ini sangat berbahaya bagi pendidikan. Masyarakat dan publik bahkan belum tahu apa alasan dibalik penggabungan tersebut. Mestinya, disampaikan secara jujur ke publik, khususnya guru, siswa dan orang tua.
Penggusuran SDN Pondok Cina 1 ini mendapatkan penolakan dari berbagai elemen masyarakat.
Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) mengecam keras upaya penggusuran SDN Pondok Cina 1 di Kota Depok, dan penggabungan beberapa sekolah lainnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News