Ridwan Kamil Vs Warganet, Pengamat Politik: Jangan Baperan
jabar.jpnn.com, BANDUNG - Pengamat Politik Universitas Andalas (Unand) Asrinaldi menyoroti sikap reaksional Gubernur Jawa Barat Ridwan kamil, terhadap kritikan warganet di media sosial. Menurutnya, sikap Ridwan Kamil dinilai berlebihan.
Kata Asrinaldi, sejatinya sebagai seorang politisi sekaligus kepada daerah, Ridwan Kamil tidak perlu menanggapi berlebihan komentar netizen. Pasalnya, reaksi yang berlebihan hanya akan meninmbulkan kegaduhan publik.
"Harus memahami perilaku warganet, apa pun yang dibuat atau diunggah oleh pejabat publik itu tidak semuanya juga bisa diterima," ucap Asrinaldi saat dikonfirmasi JPNN.com, dikutip Rabu (4/1).
"Saya pikir penting bagi seorang pejabat publik untuk tidak menanggapi dan melayani satu per satu secara khusus baik yang positif maupun negatif," sambungnya.
Lebih lanjut, Asrinaldi menuturkan, sikap reaksional yang dilakukan Ridwan Kamil hanya akan merugikan dirinya sendiri. Khususnya dari sisi popularitas dan elektabilitas seorang politisi.
"Jelas bisa terganggu (elektabilitas), jadi orang tau siapa ridwan kamil, oh orangnya bergini reaksional, macam-macam intepretasi orang dan bisa merugikan beliau sendiri. Kalau berani bermain media sosial ya jangan baperan. Biarkan saja ga perlu reaksional," katanya.
Sebelumnya, akun Instagram @outstandjing berkomentar soal pembangunan Masjid Raya Al Jabbar.
“Bikin masjid itu perbuatan mulia, dengan berwakaf jadi amal jariyah. Tapi kalau masjid pakai dana APBD? Pembayar pajak itu berbagai kalangan. Akad & niat bayar pajak BUKAN akad & niat wakaf. Kalau di agama Islam, tdk sembarang dana bisa dipakai utk masjid. Lihat 9:17-18 dan 9:107-108,” tulisnya dalam Instagram.
Pengamat politik Universitas Andalas Asrinaldi menyoroti sikap reaksional Gubernur Jawa Barat Ridwan kamil, terhadap kritikan warganet di media sosial.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News