Polisi di Depok Dengarkan Curhatan Masyarakat Soal Tawuran

“Itu digunakan oleh sekelompok remaja sebelum melakukan tindakan tawuran atau begal,” ujarnya.
Dirinya menerangkan, bahwa dalam melakukan aksi tawuran para remaja tersebut hanya ingin menunjukan eksistensinya.
“Pengakuannya, mereka seperti ingin menunjukan eksistensi kelompoknya agar mereka terkenal baik di media sosial ataupun dunia nyata. Setelah itu, mereka melakukan tindak pidana yang salah satunya adalah penganiayaan terhadap orang lain yang notabene adalah bukan sasarannya, yakni sasaran acak,” kata Hendra.
Selama libur sekolah, pihaknya juga meminta para orangtua agar menghindari anak-anaknya nongkrong di malam hari, karena rata-rata pelaku tawuran adalah anak-anak usia sekolah.
“Hindari nongkrong malam, karena rata-rata pelakunya adalah usia sekolah yang mengesampingkan jam berlajar mereka untuk nongkrong, masuk kelompok tertentu lalu ikut-ikutan ajakan dari orang lain, begitu menjadi korban atau pelaku ditangkap mereka sendiri yang rugi,” pungkasnya. (mcr19/jpnn)
Untuk mencegah tawuran khususnya di wilayah Mampang, Pancoran Mas, jajaran Polres Metro Depok datangi warga untuk mendengarkan keluhan yang ada
Redaktur : Ridwan Abdul Malik
Reporter : Lutviatul Fauziah
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News