Penjelasan Lengkap DKPP Kota Bogor Ihwal Lumpy Skin Diseases, Peternak Wajib Waspada!
jabar.jpnn.com, KOTA BOGOR - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor segera menyosialisasikan antisipasi penyebaran penyakit kulit benjol atau Lumpy Skin Diseases (LSD) pada sapi, kerbau dan beberapa jenis hewan ruminansia yang sudah ditemukan di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Kami segera sosialisasikan ke peternak, ciri-ciri penyakit kulit benjol pada sapi dan hewan kuku belah lain, sekaligus antisipasi pencegahannya," kata Kepala DKPP Kota Bogor, Anas Rasmana, Selasa (27/12).
Anas menyampaikan hasil koordinasi dengan pihak Provinsi Jawa Barat, sapi atau hewan ternak yang terkena penyakit kulit benjol belum ditemukan di 26 kota dan kabupaten wilayahnya, termasuk Kota Bogor.
Namun demikian, antisipasi penularan sangat penting mengingat pasokan sapi pedaging atau sapi potong di Kota Bogor berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Menurut catatan DKPP Kota Bogor sebanyak 700 sapi potong datang ke Kota Bogor per pekan.
Sementara populasi sapi ternak asal lokal Kota Bogor didominasi sapi perah berjumlah 2.500 ekor.
Dikutip dari laman Dinas Pangan Provinsi Bali, Lumpy Skin Diseases (LSD) atau penyakit kulit benjol adalah penyakit pada hewan yang disebabkan oleh virus cacar.
Penyakit LSD menyerang hewan sapi, kerbau dan beberapa jenis hewan ruminansia.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor angkat suara ihwal penyakit Lumpy Skin Diseases. Simak penjelasan lengkapnya di sini.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News