Penjelasan Lengkap DKPP Kota Bogor Ihwal Lumpy Skin Diseases, Peternak Wajib Waspada!

Selasa, 27 Desember 2022 – 16:00 WIB
Penjelasan Lengkap DKPP Kota Bogor Ihwal Lumpy Skin Diseases, Peternak Wajib Waspada! - JPNN.com Jabar
Ilustrasi - Hewan ternak sapi. Foto: Ricardo/jpnn.com

Meskipun tidak bersifat zoonosis atau tidak menular kepada manusia, LSD menimbulkan kerugian yang besar.

Kerugian yang ditimbulkan berupa kehilangan berat badan, karena hewan tidak bernafsu makan, kehilangan produksi susu, mandul pada sapi jantan dan betina, operasi dan kerusakan pada kulit.

Sapi yang terserang LSD menunjukkan beberapa gejala seperti demam, timbulnya benjolan-benjolan pada kulit dengan batas yang jelas, sehingga penyakit ini bisa juga disebut penyakit kulit benjol, keropeng pada hidung dan rongga mulut dan pembengkakan pada kelenjar pertahanan.

Penularan LSD dapat terjadi dibawa oleh serangga penghisap darah, seperti nyamuk, caplak dan lalat, kontak langsung antara hewan sakit dan hewan yang sehat, penularan dari induk yang sakit kepada anak di dalam kandungan dan melalui air susu, melalui jarum suntik yang tidak steril dan digunakan berulang kali, serta pakan dan udara minum yang tercemar oleh penyakit yang terinfeksi.

Menurut Anas, meskipun penularan LSD tidak seperti penyakit mulut dan kuku (PMK) yang bisa berpindah melalui udara, tetapi dampak yang terjadi pada hewan ternak cukup serius, sehingga penyebarannya perlu dihindari.

"Pekan depan kami ada pertemuan dengan peternak, kami akan sosialisasikan antisipasi LSD. Sosialisasi akan bersifat bergilir," ucapnya. (antara/jpnn)

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor angkat suara ihwal penyakit Lumpy Skin Diseases. Simak penjelasan lengkapnya di sini.

Redaktur & Reporter : Yogi Faisal

Facebook JPNN.com Jabar Twitter JPNN.com Jabar Pinterest JPNN.com Jabar Linkedin JPNN.com Jabar Flipboard JPNN.com Jabar Line JPNN.com Jabar JPNN.com Jabar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News