Gerombolan Bermotor Bikin Resah di Bandung, Kriminolog Kritisi Kinerja Polisi

jabar.jpnn.com, BANDUNG - Gerombolan bermotor di Kota Bandung kembali beraksi di jalanan. Aksi mereka mulai membuat resah masyarakat, khususnya pengendara motor.
Kehadiran gerombolan bermotor ini dinilai mengganggu keamanan dan ketertiban (kamtibmas) di masyarakat.
Merespons fenomena tersebut, Kriminolog Universitas Islam Bandung (Unisba) Nandang Sambas menuturkan, kurangnya pengawasan dan patroli yang dilakukan pihak kepolisian menjadi faktor utama tingkat kejahatan jalanan meningkat kembali.
“Apalagi misalnya tindakan preventif yang dilakukan penegak hukum itu kendor, Itu semakin terakumulasi, seperti tindakan kepolisian patroli malam-malam," ucap Nandang saat dihubungi JPNN.com, dikutip Rabu (2/11).
Nandang menyebutkan, polisi kurang menujukan taringnya dalam memberantas kejahatan jalanan di Kota Bandung. Alhasil, para pelaku kejahatanan jalanan merasa leluasa dalam beraksi.
"Menurut saya sepanjang tidak menunjukkan show off pose penegak hukum," ujar Nandang.
Oleh karena itu, Nandang menegaskan, fungsi pengamanan dari penegak hukum pun harus kembali ditegakan. Sebab, masyarakat masih mengandalkan polisi sebagai institusi yang bisa melindungi.
Sehingga, para pelaku kejahatan jalanan akan mengurungkan niatnya karena penegak hukum melakukan unjuk gigi, khususnya dalam hal penindakan kejahatan jalanan.
Kehadiran gerombolan bermotor di jalanan, belakangan mengganggu kamtibmas. Kriminilog Unisba soroti kinerja Polrestabes Bandung.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News