4 Anak Meninggal Karena Gagal Ginjal Akut, Komisi D Pertanyakan Kinerja Dinkes Depok
jabar.jpnn.com, DEPOK - Anggota Komisi D DPRD Kota Depok, Ikravany Hilman angkat bicara terkait kasus gagal ginjal akut di Kota Depok.
Dirinya berharap Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok dapat lebih terbuka terkait data kasus yang ada.
“Dinkes harus lebih intensif melaporkan kepada publik jumlah kasus yang ada, tidak perlu ditutup-tutupi dan khawatir menakutkan masyarakat, harus terbuka,” ucapnya, Senin (31/10).
Dirinya menyebut Komisi D juga akan memanggil Dinkes untuk menanyakan upaya-upaya apa yang telah dilakukan dalam penanganan kasus ini.
“Jangan sampai Depok kecolongan seperti Covid-19 dan Hepatitis A yang pernah menjadi kasus KLB,” ujarnya.
Ikravany menyebut dalam sistem kesehatan ada surveillance atau pengawasan, dan itu yang dianggapnya sering kecolongan di Kota Depok.
Baca Juga:
“Surveillance Depok itu perlu dibenahi, karena dibeberapa kasus surveillance Kota Depok telat dan sering kecolongan,” terangnya.
Sekadar diketahui, hingga saat ini sudah ada tujuh kasus gagal ginjal akut misterius di Kota Dpeok, di mana empat di antaranya meninggal dunia, dua masih menjalani perawatan, dan satu anak dinyatakan sembuh. (mcr19/jpnn)
Anggota Komisi D DPRD Kota Depok Ikravany Hilman meminta Dinkes Depok lebih terbuka terkait jumlah kasus gagal ginjal akut yang ada.
Redaktur : Yogi Faisal
Reporter : Lutviatul Fauziah
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News