Pemprov Jabar Borong Tenaga Listrik Sampah dari TPPAS Legok Nangka
Sementara, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Barat Ai Saadiyah Dwidaningsih menuturkan, kontrak dengan PLN menjadi angin segar unutk pemprov dalam rencana pembangunan TPPAS Legok Nangka.
Pasalnya, skema tersebut bisa menjadi off taker atau penjamin dari rencana Pemprov dalam hal pengembangan TPPS tersebut.
“Karena memang ternyata kalau dilihat progers yang sudah dilakukan Pemprov Jabar dalam menyiapkan Legok Nangka ini masih panjang. Saat ini sendiri baru akan lelang, nah sebenarnya MoU yang akan ditandatangani Pak Gubernur ini untuk meyakinkan kepada calon lelang bahwa ada off takernya si PLTSa ini,” ucapnya.
Ia melanjutkan, rencana pembangunan PTLSa di TPPAS Legok Nangka bakal memakan biaya yanag besar dan punya risiko yang tinggi.
Dengan disepakatinya kontrak pembelian listrik oleh PLN ini pun menjadi jalan Pemprov dalam merencanakan pengembangan energi baru yang terbarukan (EBT) di sana.
Jika tidak ada kendala, PLTSa Legok Nangka bisa menghasilkan energi listrik hingga 27,6 megawatt.
“Kan pembangkit renewable energi itu high cost dan highrisk ya, ini pasti akan mempersulit para investor menyimpan investasi di sana. Dengana Mou yang nanti akan ditandatangani Pak Gubernur dengan PLT, itu untuk meyakinkan bahwa PLN pasti akan siap membeli listriknya,” terangnya. (mcr27/jpnn)
Pemprov Jabar akan segera meneken kerjasama dengan PLN ihwal pembelian energi lisrik dari TPPAS Legok Nangka.
Redaktur : Ridwan Abdul Malik
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News