Uu Ruzhanul Ulum Melepas Ekspor Ubi Cilembu ke Hongkong Senilai 300 Ribu USD
Dengan terus mendorong pelaku UMKM ekspor, pihaknya berharap pelaku UMKM yang naik kelas melakukan ekspor meningkat menjadi 3-4 persen nantinya dari Jabar.
"Kami ingin meningkatkan jumlah UMKM yang ekspor makin tumbuh dan makin berani," katanya.
Adapun upayanya, kata Iendra, Disperindag selama ini menggelar pelatihan bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan melalui export coaching programme.
Di sana para pelaju UMKM yang telah dikurasi mendapatkan pelatihan selama satu tahun. Hal itu guna mematangkan kesiapan pelaku ekspor karena ekspor perlu proses yang tidak mudah.
Menurutnya UMKM yang ingin ekspor harus bisa memenuhi standar 4K dalam komoditasnya. Standar 4K yakni kualitas, kuantitas, kontinuitas, kemasan. Ditambah 1A yakni administrasi.
"Harus memenuhi 4K. Kualitas setiap negara memiliki kriteria masing-masing. Kedua, kuantitas. Ketiga adalah kontinuitas. Kempat, yang kecil tapi menentukan kalau buat negara-negara itu, adalah kemasan. Maka setiap negara kemasannya perlu dibuat dan Disperindag menyiapkan ada yang disebut dengan Rumah Kemasan," katanya.
Kemudian secara pengolahan Disperindag juga melakukan pembinaan termasuk juga dengan perangkat daerah lainnya seperti Dinas Perkebunan dan lainnya. Kemudian dari pembiayaan telah hadir dari Bank BJB.
"Ini jadi sudah lengkap kolaborasi kami dari hulu sampai hilir kita dorong untuk meningkatkan ekspor," ujarnya.
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum melepas ekspor Ubi Cilembu ke Hongkong, katanya itu tanda ekonomi Jawa Barat mulai pulih.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News