Begini Cara Pemkot Bogor Kendalikan Harga Pangan Pascakenaikan BBM

Selasa, 06 September 2022 – 12:35 WIB
Begini Cara Pemkot Bogor Kendalikan Harga Pangan Pascakenaikan BBM - JPNN.com Jabar
Pemkot Bogor siap mengantisipasi kenaikan harga sejumlah bahan pokok pascakenaikan harga bbm. Ilustrasi pasar: Ricardo/JPNN.com

Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan dan Perindustrian (DiskopUMKMdagin) Kota Bogor Ganjar Gunawan menambahkan hingga saat ini, harga pangan di Kota Bogor masih terkendali.

Harga telur ayam ras yang beberapa minggu lalu sempat mencapai  Rp32.000 per kilogram, kini berangsur turun menjadi Rp30.000 hingga Rp29.000 per kilogram.

Pemkot Bogor, kata Ganjar, telah memiliki dua pasar tradisional acuan yaitu Pasar Baru Bogor dan Pasar Anyar. Dari kedua pasar tersebut, harga masih dapat terkontrol dan cenderung turun.

"Malah deflasi saat ini. Harga-harga pangan turun," ujarnya.

Menurut data pantauan harga pangan DiskopUMKMdagin pada Senin (5/9), harga beberapa komoditas seperti daging ayam ras turun dari Rp38.000 menjadi Rp36.000 per kilogram. Harga daging ayam kampung turun dari Rp75.000 menjadi Rp65.000 per kilogram.

Harga cabai rawit merah turun dari Rp65.000 menjadi Rp60.000 per kilogram. Kemudian, harga tomat juga turun dari Rp12.000 menjadi Rp10.000 per kilogram.

Harga cabai merah keriting naik dari Rp75.000 menjadi Rp80.000 per kilogram.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta pemda tidak ragu menggunakan instrumen anggaran yang tersedia untuk membantu masyarakat terdampak.

Pemerintah Kota Bogor siap mengendalikan harga pangan di pasaran pascakenaikan harga BBM.
Facebook JPNN.com Jabar Twitter JPNN.com Jabar Pinterest JPNN.com Jabar Linkedin JPNN.com Jabar Flipboard JPNN.com Jabar Line JPNN.com Jabar JPNN.com Jabar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News