3 Permintaan Ridwan Kamil Pascakecelakaan Maut Truk Trailer di Bekasi
jabar.jpnn.com, KOTA BEKASI - Pemerintah Provinsi Jawa Barat meminta pembatasan operasional kendaraan besar saat jam lalu lintas padat, imbas kecelakaan maut di Jalan Sultan Agung Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi.
"Kami sudah kirimkan surat supaya membatasi truk-truk besar di siang hari, khususnya di daerah padat seperti ini. Mudah-mudahan direspon," kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat meninjau lokasi kecelakaan di SDN II dan III Kota Baru, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Kamis (1/9).
Selain permintaan tersebut, berdasarkan hasil evaluasi, pihak SDN II dan III Kota Baru diminta untuk mengatur pergerakan murid agar tidak langsung muncul ke jalan raya tetapi melalui jalan samping sekolah.
Ridwan Kamil juga meminta Pemerintah Kota Bekasi agar memperhatikan penempatan tiang pemancar sinyal.
Karena seperti diketahui, sebelum menabrak puluhan korban, truk kontainer maut terlebih dulu menabrak tiang pemancar.
"Semua kewenangannya ada di level kota yang memberikan perizinan, saya kira itu juga jadi perhatian karena harusnya tidak bisa sembarangan," katanya.
Soal zona selamat sekolah, menurut dia, tidak bisa menjadi solusi untuk mencegah terjadinya peristiwa serupa.
Tak hanya itu, dia juga meminta kepada Pemerintah Kota Bekasi agar menyediakan jembatan penyeberangan untuk murid sekolah.
Pembatasan jam operasional kendaraan besar hingga pembangunan jembatan penyeberangan orang, jadi permintaan khusus Ridwan Kamil pascakecelakaan maut di Bekasi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News