Dampak Negatif Atas Ketidakpuasaan ASN Terhadap Kinerja Wali Kota Bandung Yana Mulyana
jabar.jpnn.com, BANDUNG - Direktur Eksekutif Indonesian Politics Research & Consulting (IPRC) Firman Manan menyebut, program Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terancam tidak optimal di bawah kepemimpinan Wali Kota Bandung Yana Mulyana.
Pasalnya, berdasarkan hasil survei terbaru IPRC, terdapat 33 persen Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menyatakan tidak puas dengan kinerja Yana Mulyana.
"Tentu saja (tidak optimal), karena kalau bicara siapa yang mengeksekusi kebijakan wali kota kan asn," ucap Firman di Kota Bandung, Senin (29/8).
Firman menuturkan, ketidakpuasan ASN akan berdampak besar pada kinerja para pegawai di lingkungan Pemkot Bandung.
"Ketidakpuasaan itu kan bisa menjadi ketidakpercayaan dan bisa menyebabkan orang tidak loyal serta tidak mengerjakan apa yang seharusnya dikerjakan," tuturnya.
Oleh karena itu, Firman menambahkan hal tersebut harus menjadi perhatian serius Wali Kota Bandung Yana Mulyana.
"Jangankan bicara publik secara keseluruhan, bicara internal saja kepasa ASN itu ada problem tingkat kepuasan yang negatif, dan itu menjadi pekerjaan rumah untuk wali kota," kata Firman.
Sebelumnya, Sebanyak 33 persen Aparatur Sipil Negara (ASN) dikabarkan tidak puas dengan kinerja Wali Kota Bandung Yana Mulyana.
Ketidakpuasan ASN di lingkungan Pemkot Bandung dinilai akan berdampak pada realisasi program dan kebijakan Wali Kota Bandung Yana Mulyana.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News