Lagu Ciptaan Wali Kota Depok Menuai Banyak Kritikan Dari Anggota Dewan
jabar.jpnn.com, DEPOK - Anggota DPRD Kota Depok turut berkomentar ihwal dua lagu baru bertema pandemi yang dirilis Wali Kota Depok Mohammad Idris.
Anggota DPRD Fraksi PKB Babai Suhaimi mengungkapkan memang dalam menyampaikan sebuah pesan bisa melalui apa saja termasuk melaui sebuah karya seni.
“Mau melalui lagu juga sebenarnya tidak masalah, tetapi ada tiga hal yang membuat lagu itu menjadi enak didengar. Pertama nada dan irama, kedua lirik, ketiga serta vokal,” ucap Babai saat dihubungi JPNN.com, Minggu (28/8).
Baginya membawakan sebuah pesan melalui lagu tentu tidak mudah, karena titik utamanya bukan hanya pesan yang disampaikan tetapi bagaimana lagu tersebut bisa diterima dengan baik oleh masyarakat.
“Saya tidak tahu analisis apa yang digunakan oleh Pemkot Depok, karena jangan sampai pesan yang disaampaikan ini mubazir. Atau mungkin berdasarkan analisis Pak Wali ada keberhasilan dari lagu pertamanya yang diputar di lampu merah, sehingga beliau kembali mengeluarkan dua lagu,” tuturnya.
Babai menilai dengan kemajuan digital yang terus berkembang, baginya sebuah pesan akan lebih mudah diterima oleh masyarakat jika disampaikan melalui media sosial, dibandingkan sebuah lagu yang memliki segmantasi pasar yang beragam.
“Ada yang suka rock, dangdut, pop, dan lainnya, maka ini akan lebih sulit diterima oleh seluruh masyarakat. Maka bagi saya sebuah pesan lebih tepat disampaikan melalui digital, seperti Instagram, Facebook dan media sosial lainnya yang dikemas dengan menarik,” ujarnya.
Ketua Fraksi PDIP Ikravany Hilman tak ingin berkomentar banyak terkait dua lagu baru yang dirilis Wali Kota Dpeok.
Wali Kota Depok Mohammad Idris merilis dua lagu baru bertemakan pendemi, lagu itu pun menuai banyak kritik dan komentar dari anggota dewan. Begini kata mereka.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News