Gegara Pandemi Covid-19 Angka Kemiskinan Kota Bogor Naik 1,1 Persen
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor Rudy Mashudi mengatakan kota dan kabupaten diminta untuk segera mengkonsolidasikan data kemiskinan dan hal-hal terkait dengan strategi penanganan kemiskinan.
“Karena ada beberapa daerah yang menunjukan angka kemiskinan yang cukup tinggi, sehingga perlu disampaikam bahwa Jawa Barat ini menjadi salah satu provinsi yang angka kemiskinannya cukup tinggi. Bahkan pada 2021 dan 2022 ada penambahan kota atau kabupaten yang mengalami angka kemiskinan ekstrem," kata Rudy.
Dirinya menerangkan pada 2021 kota atau kabupaten kemiskinan ekstrem di Jawa Barat hanya ada lima, yakni Kabupaten Karawang, Indramayu, Kabupaten Bandung, Kabupaten Cianjur, dan Kuningan.
Namun, pada 2022 bertambah menjadi 17 kota atau kabupaten. Selain itu, jika dilihat grafik dari persentase dan jumlah kemiskinan Kota Bogor sejak 2014 sampai 2019 selalu menurun.
Bahkan di 2014 angka kemiskinan Kota Bogor yang semula 7,74 persen, di 2019 turun menjadi 5,70 persen.
Pada saat Covid-19 di 2020 dan 2021, di mana akses terkait pekerjaan, akses terkait dengan usaha, hingga terdapat pembatasan-pembatasan akhirnya berpengaruh terhadap angka kemiskinan.
"Kami melihat pada 2019 ke 2020 ada kenaikan 1,1 persen angka kemiskinan di Kota Bogor. Mudah-mudahan di 2022 ini dengan kondisi yang ada, dapat mempengaruhi penurunan angka kemiskinan,” ujarnya. (mcr19/jpnn)
Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) terus melakukan berbagai upaya untuk menekan angka kemiskinan pascapandemi Covid-19 di Kota Bogor.
Redaktur : Yogi Faisal
Reporter : Lutviatul Fauziah
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News