Waspada! Bodebek Penyumbang Kasus Covid-19 Tertinggi di Jabar
“Tetapi yang lebih penting lagi supaya tidak kasus harian bertambah, mau tidak mau protokol kesehatannya harus digalakkan lagi,” imbuhnya.
Dia menambahkan, kasus yang kini terkonfirmasi juga tidak terlalu fatal seperti awal kasus Omicron dulu.
Penanganannya pun sudah lebih mudah dibandingkan sebelumnya.
“Artinya, dia (pasien) cukup isoman dan saya melihat pun sekarang isomannya di rumah. Seupaya mungkin di masa isoman itu dilakukan dengan baik, karena sangat efektif ketika 7-10 hari isoman maka bisa menjadi negatif,” tuturnya.
Sementara itu ihwal, varian baru Covid-19 yakni Omicron Ba.4 dan Ba.5, Setiawan menyebut bahwa Pemprov sudah menyampaikan pada kota kabupaten untuk turut memantau perkembangan mutasi virus Omicron ini.
Kalau ada masyarakat yang menunjukkan gejala dari virus baru itu, kata dia, pemerintah daerah harus segera melapor ke pusat yakni provinsi.
“Apabila ada suatu kasus dengan gejala yang cukup atau sedang.berat, segera lapor sehingga bisa dicek di Labkesda kami, apakah ada varian tertentu yang tidak bisa kami deteksi,” ungkapnya.
Berdasarkan data dari situs Pikobar, per tanggal 2 Agustus 2022 pukul 17.00 WIB, di Jabar angka peningkatan sebanyak 765 kasus, sementara Kota Bogor 884 kasus, Kabupaten Bogor 864 kasus, Kota Depok 4.899 kasus, Kabupaten Bekasi 667 kasus, dan Kota Bekasi 2.569 kasus. (mcr27/jpnn)
Wilayah Bodebek masih menjadi penyumbang terbesar kasus Covid-19 di Jawa Barat.
Redaktur : Ridwan Abdul Malik
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News