Dosen Biokimia IPB Pertanyakan Bukti BPA Galon Guna Ulang Berbahaya Untuk Kesehatan
“Sekarang 0,6 bpj yang data dari BPOM itu kan data yang dari luar atau airnya dan bukan yang setelah dikonsumsi. Seharusnya yang diuji BPOM itu adalah BPA masuk ke dalam tubuh itu bagaimana. Ini kami belum ada datanya, apakah benar itu menimbulkan efek atau bahaya bagi tubuh kita,” katanya.
Sementara dari sisi seorang biokimia, Syaefudin berpandangan bahwa uji BPA setelah dikonsumsi itu sangat perlu dilakukan.
“Makanya yang perlu dicek sekarang itu adalah kondisi kita itu seperti apa sih dengan regulasi yang ada sekarang. Sebenarnya paparan eksisting kita itu berapa setelah berada di dalam tubuh?,” sambung dia.
Apabila sudah ditemukan paparannya, maka pelabelan itu baru bisa menjadi argumentasi yang logis untuk industri maupun masyarakat.
Namun bila data pun tidak ada, maka BPOM tidak bisa lantas mengatakan bahwa BPA kemasan galon guna ulang itu berbahaya bagi kesehatan,” ucapnya.
“Jangan-jangan, half life yang 5-6 jam itu sudah mampu mereduksi BPA itu,” ujarnya.
Maka dari itu, ia menyarankan agar selain melakukan uji existing terhadap airnya, BPOM pun perlu mengecek lagi kondisi rill berapa orang di Indonesia yang sudah mengonsumsi air AMDK guna ulang itu.
“Setelah itulah baru BPOM bisa membuat kesimpulan. Tetapi sebelum itu dilakukan, ya tidak bisa disimpulkan BPA dalam galon guna ulang itu berbahaya,” terangnya. (mcr27/jpnn)
Kota Dosen Biokimia IPB hasil pengujian yang dilakukan BPOM tak cukup buktikan BPA galon guna llang dapat membahayakan kesehatan. Ini penjelasannya.
Redaktur : Yogi Faisal
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News