Pemkot Depok Cegah Stunting Melalui Penanganan Anemia

jabar.jpnn.com, DEPOK - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok berkomitmen untuk menurunkan angka stunting atau gagal tumbuh di wilayahnya.

Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono mengungkapkan, pihaknya akan fokus pada perbaikan gizi seimbang sebagai solusi menurunkan stunting dan mencegah angka obesitas.

“1000 hari pertama menjadi momen yang sangat penting, karena kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal kehidupan. Namun, baru nampak setelah anak berusia 2 tahun,” ucap pria yang akrab disapa IBH.

IBH mengatakan, salah satu yang dapat meningkatkan stunting yakni anemia yang dialami ibu hamil, yang erat kaitannya dengan remaja putri.

Dia menjelaskan, berdasarkan data survey 2016, ditemukan 36,6 persen remaja putri yang anemia, angka ini termasuk sebagai masalah kesehatan kategori sedang. Walaupun, pemberian TTD pada remaja putri di Kota Depok mengalami peningkatan dari tahun 2017 yaitu 23,71 persen hingga tahun 2020 sebesar 66,94 persen. 

“Sehingga, upaya yang kami lakukan yakni dalam bentuk suplementasi zat besi dan asam folat mingguan atau yang disebut dengan tablet tambah darah (TTD) yang akan diperluas cakupannya,” tuturnya.

Untuk memperluas cakupan tersebut, pihaknya melakukan koordinassi multi-sektoral, mulai dari perlindungan anak dan perempuan, pendidikan, masyarakat dan keterlibatan remaja yang menjadi target dalam program tersebut.

"Dinas Kesehatan Bersama DP3AP2KB juga melakukan inovasi Stunting Warrior (STAR). Para remaja sebagai STAR menjadi agen perubahan dan dapat mengajak partisipasi remaja untuk ikut mandiri dalam menjaga kesehatan dengan mengkonsumsi TTD, menurunkan prevalensi anemia pada remaja putri," kata IBH.