Lewat Beragam Produktivitas dan Efisiensi, Bank BJB Fokus Genjot Performa Layanan Digital
"Saat pandemi, bank bjb mampu mengukir laba yang luar biasa. Kami mengucapkan selamat atas pencapaian ini. Kinerja keuangan Jawa Barat salah satunya ditopang oleh bank bjb. Sekali lagi terimakasih, " katanya.
Ekonom Sri Adiningsih dalam paparannya mengatakan, pemulihan ekonomi Indonesia akan dibayangi oleh ketidakpastian global berupa tensi geopolitik, pandemi, krisis energi dan pangan, stagflasi, disrupsi teknologi/digital dan new/next normal.
Instabilitas ekonomi makro meningkat (inflasi dan kurs). Di sisi lain kemampuan pemerintah menjaga juga terbatas, dampak pandemi pada bisnis yang belum selesai.
Pertumbuhan ekonomi akan mengalami tekanan, akan berat menjaga pertumbuhan tidak turun (5,2%) di 2022 dan tetap berat pada tahun 2023 dengan optimisme 4-5 persen.
"Namun, dunia usaha pada sektor pertanian, pertambangan, kebutuhan sehari-hari, kesehatan dan digital masih akan berkembang. Di sisi lain, perbankan akan mengalami tekanan berat karena persaingan semakin besar, sehingga mesti prudent dan mengikuti perkembangan, " katanya.
Sementara itu, Praktisi IT Toto Sugiri mengatakan, ke depan data center menjadi peranan penting dalam pengembangan perusahaan.
Apalagi, Indonesia adalah negara terbesar di Asia Tenggara dengan jumlah penduduk 265 juta.
"Namun saat ini kapasitas data center per kapita masih salah satu yang terendah, yaitu kurang dari 1 watt/kapita di dunia. Dibandingkan dengan kapasitas data center per kapita negara-negara Asia lainnya, yang melayani pertumbuhan data negaranya sendiri, seperti Jepang. Mengambil konsumsi watt rata-rata per kapita 10 watt, Data center Indonesia siap untuk tumbuh hingga 2.700 MW" katanya.
Bank bjb menggelar Business Review Semester I/2022 dengan tema "Efficiency, Productivity and Empowering Digital Ecosystem for Financial Growth"
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News