Lewat Beragam Produktivitas dan Efisiensi, Bank BJB Fokus Genjot Performa Layanan Digital
Menurut dia, disrupsi pandemi ini tidak akan hilang, tapi grafiknya akan surut atau naik. Sehingga masyarakat harus bisa hidup berdampingan dengan virus.
Walaupun secara dampak, ada efeknya terhadap bisnis. Namun, dampak itu mestinya menjadi tantangan supaya bisnis tetap berjalan.
Kemudian disrupsi global warming yang saat ini harus dihadapi. Tinggal bagaimana meresponnya dengan membuat kebijakan ekonomi green energi. Sektor perbankan juga bisa masuk ke berbagai bisnis yang mengangkat green energi.
"Kemudian ada disrupsi digital. Saat ini di Jabar ada 5.000 desa yang diharapkan bisa dikembangkan program petani millenial. Nanti, bank bjb bisa hadir di sana, misalnya menggarap transaksinya," jelas dia.
Ridwan Kamil berpesan, bank bjb harus mampu terus berinovasi dan memberi manfaat bagi kemakmuran rakyat. Bank bjb harus mampu menjadi solusi dalam mengentaskan kemiskinan di Jabar.
"Kita harus bisa menjadi yang terbaik. Memenangkan kompetisi itu tidak mudah, tapi lebih tidak mudah mempertahankannya. Bank bjb sudah banyak penghargaanya, saya mengapresiasi capaian-capaian bank bjb selama ini. Tetapi harus selalu berinovasi dan menjadi yang terbaik, " imbuh Emil.
Kepala Kantor Regional II Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jawa Barat Indarto Budiwitono mengatakan, pihaknya mengapresiasi pencapaian bank bjb yang sangat luar biasa dalam beberapa periode terakhir.
Dia mengucapkan selamat kepada seluruh insan bank bjb yang telah membawa perusahaan lebih baik lagi.
Bank bjb menggelar Business Review Semester I/2022 dengan tema "Efficiency, Productivity and Empowering Digital Ecosystem for Financial Growth"
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News