Gegara PMK Omset Penjualan Hewan Kurban di Kota Bogor Merosot Tajam

Hal tersebut tergambarkan dengan berkurangnya jumlah hewan kurban di Kota Bogor.
Berdasarkan data dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kota Bogor, pada 2021 jumlah hewan kurban di Kota Bogor mencapai 5000-an hewan dan pada tahun ini anjlok di angka 2800-an.
“Kehadiran saya di sini juga untuk menyampaikan aspirasi para peternak yang mandiri. Mereka menyampaikan bahwa efek atau faktor informasi yang tidak tepat berakibat terhadap banyaknya pembatalan pemesanan,” ungkap Kang DID.
Lebih lanjut, Kang DID pun meminta kepada DKPP Kota Bogor dan mengajak warga Kota Bogor untuk mendorong daya jual para peternak kurban mandiri di Kota Bogor.
Untuk DKPP, menurut Kang DID bisa mengurangi distribusi hewan dari luar dan mengutamakan pembelian hewan dari Kota Bogor.
“Untuk warga, jangan takut untuk berkurban, karena selain sedikitnya kasus PMK di Kota Bogor, daging hewan yang terjangki PMK pun masih bisa dikonsumsi dan sah untuk dijadikan hewan kurban dengan syarat yang sudah ditentukan oleh fatwa MUI,” tutup Kang DID.
Selain mengikuti rakor, Kang DID dan jajaran Forkopimda juga melakukan pelepasan tim Satgas PMK yang dipimpin oleh PLH Wali Kota Bogor, Dedie Rachim. (mcr19/jpnn)
Dadang Iskandar Danubrata menghadiri rapat kordinasi dengan Forkopimda Kota Bogor menjelang Iduladha, dan menyampaikan keluhan pedagang hewan kurban di masa PMK
Redaktur : Yogi Faisal
Reporter : Lutviatul Fauziah
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News