PMK Mewabah, Penjual Hewan Kurban Merana di Bandung
jabar.jpnn.com, BANDUNG - Angka penjualan hewan kurban di Kota Bandung menjelang Hari Raya Iduladha merosot signifikan.
Hal itu diduga akibat wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang merebak seiring dengan Hari Raya Kurban pada Minggu (10/7).
Salah seorang pedagang sapi di Bandung, Wawan Ridwan Misbah menuturkan, menyebarnya wabah PMK sangat mempengaruhi pendapatannya menjelang Iduladha.
“Penjualan tahun ini dengan adanya PMK, ditambah dampak Covid-19 baru terasa sekarang. Untuk jual 100 ekor saja sudah susah,” kata Wawan ditemui di lokasi, Kamis (7/7).
Wawan mengungkapkan, penurunan omzet diprediksi hingga 60 persen selama musim haji ini.
Padahal, kata Wawan, jika Hari Raya Kurban dirinya mampu menjual sapi kurban hingga 200 ekor, tahun sekarang dia baru bisa menjual 78 ekor saja.
“Tahun sebelumnya bisa menjual kurang lebih 200 ekor sapi, sekarang kami menyediakan 78 ekor ya masih belum, banyak yang sisa ini juga,” tuturnya.
Karena permintaan hewan kurban yang menurun, pedagang terpaksa melakukan beberapa perubahan dalam penjualannya, seperti mempersempit kandang dan mengurangi pasokan sapi.
Menjelang Iduladha atau Hari Raya Kurban, penjualan sapi di Kota Bandung menurun hingga 60 persen diakibatkan wabah PMK. Penjual Hewan Kurban gigit jari.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News