Hamdalah, Angka Stunting Kabupaten Bogor Turun 2,8 Persen

Pemerintah Kabupaten Bogor juga ikut serta dalam inovasi pendanaan pembangunan melalui bantuan keuangan kompetitif yang digelar Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

"Tentu ini menjadi peluang terwujudnya percepatan Gobest,” terangnya.

Iwan menjelaskan ada tiga kegiatan utama yang diusulkan, yakni pemeriksaan anemia pada remaja putri dan ibu hamil serta pengadaan alat ukur antropometri kit, pemberdayaan masyarakat miskin berbasis komunitas menuju mandiri, serta pengembangan spam regional antardesa dan pembangunan tangki septik individual.

“Ketiga usulan tersebut merupakan upaya penanganan stunting yang terintegrasi untuk mendukung penanganan kemiskinan dan masalah kesejahteraan sosial, sehingga diharapkan dapat menurunkan angka stunting di Kabupaten Bogor,” jelasnya.

Dia mengungkapkan, semangat untuk menurunkan stunting di Kabupaten Bogor ini tidak kendor. Ke depan, di 2022 dan 2023 ingin mencapai target sesuai harapan pusat bahwa Kabupaten Bogor bebas stunting.

“Upaya-upaya yang ekstrim mungkin akan kami lakukan supaya percepatan penurunan ini lebih tinggi lagi, agar target terealisasi dan masyarakat Kabupaten Bogor bisa bebas stunting,” bebernya.

Sebagai informasi, data 2021 jumlah balita usia 0 sampai 59 bulan berjumlah 449.634 balita. Balita yang ditimbang sebanyak 324.471 atau 72,33 persen.

Kemudian ditentukan status gizinya dengan hasil, balita dengan berat badan kurang sebanyak 18.913 anak atau 5.83 persen, balita pendek 32.123 anak atau 9.98 persen, dan balita gizi kurang 16.821 anak atau 5.21 persen.