Soal Kasus Pencabulan Santri di Depok, Babai Suhaimi 'Sentil' Sikap Dingin Mohammad Idris
jabar.jpnn.com, DEPOK - Anggota DPRD Fraksi PKB Babai Suhaimi turut menyoroti kasus pelecehan seksual yang terjadi di salah satu pondok pesantren (Ponpes), di Kecamatan Beji, Kota Depok.
Sebelumnya, Wali Kota Depok Mohammad Idris menyebut bahwa kasus tersebut tidak sepatutnya diumumkan dalam Rapat Paripurna yang terhormat.
Menanggapi hal itu, Babai menilai baginya tidak masalah menyampaikan hal tersebut dalam Rapat Paripurna.
"Saya rasa tidak apa-apa, karena itu sudah menjadi konsumsi publik, baik media online, cetak, bahkan televisi, itu sudah terpublikasikan," ucap Babai kepada JPNN.com, Minggu (3/7).
Baginya, pemimpin yang baik itu tidak menutupi dan mengakui kelebihan dan kekurangan, ataupun keberhasilan dan ketidakberhasilan saat memimpin.
"Seharusnya saat saya menyampaikan dalam forum, Pak Wali ikut mengklarifikasikan jangan malah menutupi. Dan harus diakui, salah satu pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mengakui kelebihan dan kekuranagan, serta keberhasilan atau ketikdak berhasilan, karena info itu sudah tersebar," tegasnya.
Baginya Rapat Paripurna merupakan forum yang tepat untuk menyampaikan informasi yang memang sudah ditunggu-tunggu oleh masyarakat.
"Malah itu forum yang tepat, semua komponen pimpinan ada, sesungguhnya masyarakat juga menunggu bagaimana klarifikasi pemerintah terkait kasus tersebut," jelasnya.
Babai Suhaimi sentil sikap baper Wali Kota Depok Mohammad Idris saat disinggung soal kasus pencabulan di ponpes pada rapat paripurna belum lama ini.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News