Curahan Hati Pedagang Ternak Cianjur Menjelang IdulAdha

jabar.jpnn.com, CIANJUR - Paguyuban penjual hewan kurban di Kabupaten Cianjur mengeluhkan omset penjualan yang merosot tajam mejelang Hari Raya IdulAdha 2022.
Para pedagang menduga, menurunnya angka penjualan diakibatkan mewabahnya penyakit mulut dan kuku (PMK).
Ketua Paguyuban Pedagang Hewan Cianjur Ujang Koswara mengatakan, biasanya menjelang hari raya kurban, terdapat sekitar 1.000 ternak jenis kambing terjual setiap harinya.
Namun, saat ini baru 500 ekor yang terjual per hari, merebaknya PMK membuat pedagang dari luar dilarang masuk Cianjur.
"Biasanya dua pekan menjelang hari raya kurban, ribuan hewan ternak dijajakan di pasar ini, bahkan dari luar kota pedagang berdatangan, namun dua pekan menjelang belum terlihat peningkatan penjualan. Sehari paling 500 ekor kambing yang terjual," kata Ujang Koswara di Cianjur, Kamis (23/6).
Menurutnya, pada tahun lalu meski pembatasan sosial diterapkan dan Covid-19 sedang tinggi, angka penjualan menjelang hari raya kurban bisa mencapai 1.000 ekor per hari.
Sementara tahun ini, merebaknya kasus PMK membuat penjualan menurun tajam, meski hewan ternak jenis kambing tidak rawan terpapar.
Dia menyebutkan, harga kambing yang ditawarkan mulai dari Rp 1,8 juta hingga Rp 3 juta per ekor tergantung usia dan berat.
Mewabahnya penyakit mulut dan kuku (PMK) membuat pedagang ternak di Cianjur mengalami penurunan omzet penjualan menjelang Hari Raya IdulAdha 2022.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News
BERITA TERKAIT
- Penjualan Hewan Kurban di Cianjur Menurun Akibat Wabah PMK
- Wabah PMK Menurunkan Angka Penjualan Hewan Kurban di Cirebon
- Pemkab Garut Siapkan Dana Bantuan untuk Peternak Terdampak PMK
- Cegah Penyebaran PMK Menjelang Iduladha, Ini yang Dilakukan Pemkot Bogor
- Tekan Penyebaran PMK, Pemkab Bogor Terjunkan 100 Mahasiswa IPB dan Dokter Hewan
- Pastikan Kesehatan Hewan Menjelang Iduladha, Disnakanlut Sebar Petugas ke Pelosok Wilayah