Kisah Ridwan Kamil dan Hikmah Kehidupan Dari Kepergian Eril
jabar.jpnn.com, KABUPATEN BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku banyak mendapatkan hikmah kehidupan dari meninggalnya putra sulungnya Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril.
Salah satunya, kata Ridwan Kamil, hikmah tentang usia yang tak menghalangi seseorang untuk berbuat baik hingga dicintai banyak orang.
"23 tahun memang belum cukup untuk menghasilkan karya-karya yang besar, namun terbukti ternyata memadai untuk menjadi manusia yang dicintai dengan akbar," kata Ridwan Kamil seusai memakamkan jenazah Eril, di Islamic Center, Kampung Geger Beas, Desa Cimaung, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, Senin (13/6).
Menurutnya, usia hidup Eril memang tidak lama, yaitu hanya 23 tahun.
Namun, di usianya yang masih muda, amal kebaikannya telah membuat kemuliaan tersendiri bagi Eril saat meninggal dunia.
"Kami belajar tentang hidup yang tidak semata terdiri atas lamanya hari, tetapi tentang tiap hela nafas yang dipakai untuk berbuat baik. Walaupun hal kecil dalam sehari-hari," ujarnya.
Baca Juga:
Diketahui sebelumnya, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril meninggal dunia seusai tenggelam di Sungai Aare, Bern, Swiss.
Jenazah Eril ditemukan pada ditemukan di bendungan Engehalde Bern, pada Rabu (8/6) sekitar pukul 06.50 waktu Swiss atau 11.50 WIB setelah dinyatakan hilang selama 14 hari. (antara/jpnn)
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkap banyak mendapatkan hikmah kehidupan atas kepergian putra sulungnya Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril.
Redaktur & Reporter : Ridwan Abdul Malik
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News