Ribuan Sapi Perah di Pangalengan Mati Diduga PMK, DKPP Jabar Bilang Begini
jabar.jpnn.com, KABUPATEN BANDUNG - Peternak sapi di Pangalengan, Kabupaten Bandung harus menerima ribuan sapi ternaknya mati diakibatkan terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK).
Tercatat ada 1.807 ekor sapi perah yang diduga terinfeksi penyakit mematikan itu.
Kepala Dinas Ketahanan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa Barat Arifin Soedjana menuturkan, kasus ribuan sapi ternak yang mati di Pangalengan belum terkonfirmasi berpenyakit PMK.
Menurutnya, berdasarkan ciri-ciri yang dialami, ada kemungkinan sapi-sapi itu suspek PMK.
“Jadi kalau disebutkan ada 1.000, berdasarkan laporan dari Kabupaten Bandung untuk sapi perah jumlah yang diduga PMK ada 1.807 ekor. Jadi karena sentranya ada di KPBS (Koperasi Peternak Susu Bandung Selatan), jadi yang seribunya dari KPBS,” kata Arifin dikonfirmasi, Rabu (8/6).
Sehingga secara keseluruhan, Arifin menyebutkan sampai saat ini sudah ada sekitar 7.000 hewan ternak untuk jenis sapi perah yang terpapar PMK di wilayah Jawa Barat.
Baca Juga:
Lebih lanjut, Arifin memerinci jumlah kematian hewan ternak di Jabar yang diakibatkan virus PMK.
Adapun rincian tersebut di antaranya, 107 sapi yang mati terdiri dari sapi potong dan sapi perah. Sebanyak 116 sapi dipotong bersyarat. Bila dijumlahkan, totalnya 223 ekor sapi yang mati.
Sebanyak 1.807 ekor sapi perah di Pangalengan, Kabupaten Bandung, mati diduga terinfeksi PMK. DKPP Jabar jelaskan kondisinya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News