DPKP Jabar Mencatat 62 Hewan Ternak Terinfeksi PMK
Kemudian, tim DPKP bergerak langsung dengan mengeluarkan surat edaran pada kepala dinas yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan di Kabupaten/Kota Jawa Barat untuk mewaspadai penyebaran PMK.
“Kami juga menggelar rapat koordinasi dengan stakeholder peternakan di Jabar, sekaligus inspeksi ke Pasar Hewan Tanjung Sari Sumedang dan Manonjaya, Tasikmalaya,” ujar Arifin.
Kata Arifin, pihaknya menyiapkan strategi dan rencana penutupan jalur pengeluaran ternak dan pasar ternak.
Selain itu, DPKP juga akan melakukan pengawasan ketat lalu lintas ternak, terutama di dua cek poin Losari dan Banjar.
Berdasarkan data yang diterima, pemeriksaan pada 1 April – 10 Mei didapati 5.025 ekor sapi, 294 ekor domba, 578 kambing, dan 11 kerbau masuk melalui dua cek poin yang berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.
Hingga Selasa kemarin, pihaknya juga aktif melakukan penelusuran dan pencegahan di sejumlah titik sekaligus memperkuat informasi dan sosialisasi terkait PMK, hingga vaksinasi dan pengobatan suportif.
“Strategi lain adalah biosecurity dan dekontaminasi,” tambahnya.
Guna memperkuat pencegahan dan kewaspadaan PMK di Jabar, pihaknya tengah menyusun surat edaran Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk bupati dan wali kota terkait penanganan PMK.
Puluhan hewan ternak di Jabar terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK). Begini strategi DKPP Jabar.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News