Peneliti Observatorium Albiruni Unisba Tak Berhasil Temukan Hilal
jabar.jpnn.com, BANDUNG - Oberservatorium Albiruni Universitas Islam Bandung (Unisba) melakukan pengamatan rukyat hilal dalam penentuan 1 Syawal 1443 Hijriah.
Kepala Observatorium Albiruni Fakultas Syariah Unisba Bandung Encep Abdul Razak mengatakan, selama 22 menit pengamatan peneliti tidak berhasil melihat hilal.
Ini disebabkan karena faktor cuaca Kota Bandung dan sekitarnya yang mendung meski tidak turun hujan.
Baca Juga:
"Selama 22 menit pengamatan, tim tidak menemukan hilal karena cuaca saat ini yang kurang bersahabat yang mengakibatkan hilal tidak terlihat," kata Encep di lokasi, Minggu (1/5).
Kata Encep, beberapa wilayah yang berhasil melihat hilal di antaranya Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Gresik, Jawa Timur.
"Tempat yang berhasil menyampaikan hilal ada dari Lamongan, NTT, Gresik, itu tempat-tempat yang berhasil melihat hilal sehingga kemungkinan besar itu akan diterima oleh Kemenag," ujarnya.
Apalagi, untuk pengamatan di NTT, peneliti berhasil melihat citra yang besar kemungkinan 1 Syawal 1443 Hijriah akan jatuh pada Senin (2/5).
"Yang di NTT itu ada citranya, sehingga meyakinkan Kemenag untuk menerima kesaksian hilal tersebut. Jadi, 1 Syawal 1443 Hijriah jatuh pada esok hari," tuturnya.
Meski Observatorium Albiruni Unisba tidak berhasil menemukan hilal dalam pengamatan rukyat, pemerintah menyatakan 1 Syawal 1443 Hijriah jatuh pada Senin (2/5).
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News