Guru Besar UIKA Bogor Bagikan Tips Sederhana Investasi Logam Mulia untuk Gen Z, Dijamin Cuan!

Ini adalah langkah prioritas yang pertama dalam perencanaan keuangan, yang memastikan adanya keamanan finansial dalam menghadapi keadaan tak terduga.
"Dana darurat ini idealnya terdiri dari 3-6 bulan pengeluaran bulanan dan harus disimpan di instrumen yang aman dan mudah dicairkan, seperti rekening tabungan atau deposito jangka pendek," jelas Prof Renea.
Pada tahap ini, dana darurat tidak bisa seluruhnya dialokasikan pada investasi logam mulia, karena dana darurat harus bisa diakses kapan saja saat dibutuhkan, sementara logam mulia bersifat lebih jangka panjang dan kurang likuid.
Meskipun demikian, sebagian kecil dana darurat bisa disimpan dalam bentuk logam mulia, tetapi ini tidak disarankan untuk jumlah yang besar mengingat sifat likuiditasnya.
"Setelah dana darurat tercapai, diagram keuangan kemudian bergerak ke tahap berikutnya, yaitu investasi jangka panjang," ungkap Prof Renea.
Logam mulia, seperti emas dan perak, dapat menjadi pilihan investasi di tahap ini.
Investasi ini bisa menjadi pelindung terhadap inflasi dan memberikan nilai yang stabil dalam jangka panjang.
Pada tahap ini, logam mulia bisa lebih diutamakan karena tujuan investasi yang lebih jauh. Namun, penting untuk tidak mengalihkan seluruh dana investasi hanya ke logam mulia, karena investasi ini tidak mudah dicairkan dalam waktu singkat.
Guru Besar Ekonomi dan Manajemen Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor, Prof. Renea Shinta Aminda bagikan tips sederhana investasi logam mulia untuk Gen Z
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News