IAW: Niat Baik Presiden Prabowo Soal Sawit Bisa Hancur di Tangan Anak Buah Sendiri
jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Langkah pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto untuk merapikan industri sawit ilegal tengah menjadi sorotan publik.
Di balik semangat itu, muncul kekhawatiran atas langkah PT Agrinas Palma Nusantara, perusahaan yang merupakan hasil transformasi BUMN PT Indra Karya, yang kini berniat mengelola lahan sawit di kawasan hutan tanpa kejelasan hukum.
Agrinas diketahui telah menyiapkan rencana pengelolaan atas 228 ribu hektar lahan sawit yang sebelumnya masuk kategori ilegal.
Baca Juga:
Perusahaan ini bahkan telah melakukan pemetaan menggunakan drone dan menyusun strategi manajemen aset.
Namun, rencana tersebut memicu tanda tanya besar dari para pengawas keuangan publik.
Merespons hal ini, Sekretaris Pendiri Indonesian Audit Watch (IAW), Iskandar Sitorus, menilai rencana tersebut sangat berisiko, dan bisa menjadi beban hukum bagi pemerintahan Prabowo.
"Masalahnya, legalitas lahan itu belum beres. IAW harus bicara, bukan karena benci BUMN, tapi karena cinta keuangan negara. Kalau dibiarkan, ini bisa jadi bom waktu buat Presiden Prabowo dan rakyat Indonesia," ujar Iskandar dalam keterangan tertulisnya kepada JPNN.com, dikutip Rabu (23/4/2025).
Iskandar menegaskan, tidak semua lahan yang dikuasai BUMN bisa langsung dianggap sebagai milik negara.
IAW mendesak agar DPR dan Kementerian Keuangan tidak terburu-buru mengakui lahan sawit ilegal sebagai aset negara.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News
