TSI Bogor Sukses Mengembangbiakkan Kodok Merah yang Hampir Punah

Selama proses perkawinan, Kodok Merah jantan mengeluarkan suara khas yang belum pernah didokumentasikan sebelumnya.
Para peneliti mencatat bahwa dalam sekali bertelur, seekor Kodok Merah betina dapat menghasilkan 50 hingga 150 telur, jumlah yang relatif kecil karena strategi reproduksi yang selektif dan habitat terbatas spesies ini.
Tim konservasi berhasil mendokumentasikan tahapan metamorfosis lengkap, hari ke 0-4 merupakan masa perkembangan telur.
Hari ke 6-18, Fase pembentukan mulut dan organ internal, berudu sudah mulai aktif mencari makanan di bebatuan.
Hari ke 60-76, Fase yang menunjukan perkembangan morfologis yang signifikan ditandai dengan pertumbuhan kaki belakang dan diikuti dengan pertumbuhan kaki depan.
Hari ke 90-95, Berudu menyelesaikan metamorfosis dan pertama kali melangkah ke darat, dan ekor secara bertahap menyusut.
Hari ke 95-100, Tahapan dimana kodok merah menyelesaikan seluruh tahapan metamorfosisnya dan sepenuhnya beradaptasi untuk kehidupan di darat.
"Dokumentasi lengkap siklus hidup Kodok Merah yang kami lakukan memiliki nilai ilmiah yang sangat tinggi," jelas Vice President Life Science Taman Safari Indonesia, drh. Bongot Huaso Mulia.
Taman Safari Indonesia (TSI) Bogor berhasil mengembangbiakkan dan menetaskan 4 ekor Kodok Merah (Leptophryne cruentata) di luar habitat alaminya
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News