Jakarta Industrial Digital Parkway: Refleksi dan Strategi Masa Depan Industri
“Pebisnis sekarang tidak lagi perlu memiliki pabrik. Dengan memiliki brand, mereka bisa merancang proses produksi hingga pemasaran tanpa harus memiliki fasilitas fisik sendiri,” terangnya.
Dalam upaya memperkuat ekosistem industri, dirinya juga mengungkapkan kolaborasinya dengan beberapa kampus yang memiliki pendekatan inovatif.
“Saya telah bekerjasama dengan beberapa kampus yang menuntut mahasiswanya untuk mendirikan industri atau usaha kecil sebagai syarat kelulusan, bukan hanya melalui skripsi,” ujarnya.
Langkah ini, bertujuan untuk mendorong lahirnya wirausaha-wirausaha muda yang siap bersaing di era digital.
Generasi muda (Gen-Z) dapat memanfaatkan kemajuan digitalisasi, terlebih setelah hadirnya JDIP yang merupakan simbol modernisasi dan pusat inovasi teknologi.
CEO DKID Media, Rhodie Situmorang mengatakan, sebagian besar anak muda saat ini pasti memiliki setidaknya satu produk digital seperti smartphone.
Karena itu, semua lapisan masyarakat termasuk mahasiswa dapat menjadi bagian dari industrialis, dalam hal ini sektor digitalisasi.
"Digital itu sangat luas. Semua orang bisa akses informasi dan berkreasi tanpa batas. Kita dapat memanfaatkan informasi yang sekarang ini punya nilai jual luar biasa. Kita bisa jadi content creator, affiliator, apapun yang bisa menuangkan kreatifitas kita. Kuncinya jangan malas, harus konsisten," ungkapnya.
Kementerian Perindustrian menyelenggarakan acara bertajuk Kaleidoskop Industrial Wrapped 2024 Refleksi dan Strategi Masa Depan Industri Digital
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News