Ekonomi Jawa Barat Tahun 2025 Diprediksi Tumbuh Progresif
Selanjutnya, soal penerapan program pemerintah untuk penghapusan kredit UMKM macet.
“Sehingga peluang untuk debitur barunya bisa lebih banyak dan itu akan juga sinergi nanti dengan programnya pemerintah,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Kepala DPMPTSP Jawa Barat Nining Yuliastiani mengatakan perkembangan dinamika global sangat berkaitan dan berpengaruh pada perekonomian dan investasi di Indonesia.
Beberapa dinamika global yang akan menjadi tantangan dalam pencapaian pertumbuhan ekonomi dan investasi sudah tampak.
Tensi geopolitik berisiko berdampak meluas pada gangguan rantai pasok, peningkatan harga komoditas, dan peningkatan kembali inflasi global. Kedua, tekanan suku bunga tinggi berkepanjangan (higher for longer) berisiko menekan investasi dan perekonomian seiring dengan tingginya cost of borrowing.
Nining juga melihat pelemahan ekonomi dan permintaan global utamanya negara mitra dagang Indonesia, berisiko mempengaruhi penurunan aktivitas produksi Indonesia seiring penurunan ekspor dan impor Indonesia terhadap negara mitra dagang.
“Institusi Internasional memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di range 4-5%. Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8%, maka Provinsi Jawa Barat harus menargetkan pertumbuhan ekonominya sebesar 7,5 %. Diperlukan extraordinary effort untuk mencapai target tersebut,” kata Nining.
Menurutnya berdasarkan hasil simulasi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 7,5% diperlukan extraordinary effort terutama pada 3 komponen utama PDRB yaitu konsumsi, investasi, dan ekspor.
Ekonomi Jawa Barat menjelang pergantian tahun ini dinilai masih berpotensi untuk tumbuh progresif dengan sejumlah catatan yang harus dilakukan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News