Teruntuk Warga Bandung, Wajib Kelola Sampah Mandiri, Belum Dipilah Tidak Diangkut!
"Jika sudah mencapai zero waste, kita patenkan pola ini sebagai pengelolaan permanen. TPS akan difungsikan sebagai tempat pemanfaatan sampah, bukan lagi sebagai pembuangan," tuturnya.
"Kedaruratan pengelolaan sampah tidak boleh terjadi lagi. Zero waste menjadi target utama kami. Jika semua sudah siap, kita bisa mulai pelaksanaannya minggu depan," imbuhnya.
Sementara itu, Sekda Jabar Herman Suryatman mengatakan Pemkot Bandung sudah menyanggupi mengurangi ritase pengiriman sampah ke TPPAS Sarimukti.
Biasanya Kota Bandung mengirim truk sampah sampai 170 rit per hari dengan volume per ritase 7 ton. Pemda Kota Bandung sudah menyanggupi mengurangi menjadi 140 rit per hari.
"Kami dengan Pemda Kota Bandung sudah sepakat dari 170 rit per hari dikurangi menjadi 140 rit per hari. Artinya ada 30 rit yang harus dikurangi, harus dibagi habis di 30 kecamatan dan 151 kelurahan di Kota Bandung," kata Herman.
Herman mengatakan, penanganan sampah Kota Bandung kini menjadi prioritas karena menjadi penyumbang sampah Bandung Raya terbanyak ke TPPAS Sarimukti. Apabila tidak dikurangi berpotensi terjadi "ledakan sampah" di TPPAS Sarimukti.
"Itu tak boleh terjadi, harus ada pengurangan," tegas Herman.
Salah satu caranya adalah dengan zero food waste. Diketahui, sampah dari Kota Bandung 50 persennya adalah sisa makanan atau sampah organik. Untuk itu Herman mengajak warga Kota Bandung agar meminimalkan sampah sisa makanan yang dibuang ke tempat sampah.
Begini langkah Pemkot Bandung untuk mengurangi sampah. Warga diwajibkan pilah sampah dari rumah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News