Daya Beli Warga Jabar Menurun 3 Bulan Terakhir
jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat Herman Suryatman mengungkapkan, kondisi deflasi sudah terasa sejak tiga bulan terakhir.
Hal ini turut berdampak pada harga jual beberapa komoditas pangan yang ada di Jawa Barat.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar pun kini tengah memantau pergerakan harga, baik dari kenaikan dan penurunan. Pengendalian inflasi juga akan terus dipantau dalam beberapa bulan ke depan.
"Ini sudah 3 bulan kan deflasi, kami juga harus cek-cek (harga kebutuhan masyarakat). Jadi harga jangan naik, turun juga harus dijaga," kata Herman, Kamis (10/10).
Menurut Herman, salah satu sektor yang paling disoroti dari deflasi kini adalah pertanian. Jika nantinya tidak terjaga dengan baik, maka petani akan turut terkena dampak yang signifikan.
"Deflasi kalau tidak dibarengi oleh produksi itu kasihan petani. Berarti harga turun, harga turun, produksinya turun, pasti berdampak pada pendapatan petani. Ini kan masalah suplai dan demand harus seimbang," jelasnya.
Dengan begitu, semua upaya akan dilakukan agar para petani turut dalam kondisi aman dan harga padi tidak mengalami penurunan yang ekstrem. Namun, para pembeli juga nantinya jangan sampai merasakan harga yang tinggi.
"Petani di hulu, di sektor produksi bisa diselamatkan, pendapatannya bagus, di sisi yang lain konsumen juga bisa mendapatkan harga yang bagus. Ketersediaan terjaga," tuturnya.
Sekda Jabar Herman Suryatman mengungkapkan kondisi deflasi sudah terasa sejak tiga bulan terakhir.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News