Mengenal Sosok KH Sholeh Iskandar, Ulama Karismatik Pejuang Kemerdekaan dari Bogor
Masa mudanya dihabiskan di medan perang. KH Sholeh Iskandar tercatat sebagai Komandan Hizbullah pada tahun 1945-1947 di wilayah Bogor Barat, meliputi Leuwiliang dan Jasinga. Dari organisasi kepemudaan inilah, KH Sholeh Iskandar kemudian terjun bersama pejuang kemerdekaan lain bergerilya melawan penjajah Belanda.
Beberapa catatan perlawanan yang telah KH Sholeh Iskandar jalani bersama pejuang lainnya kelak membuatnya mendapat pangkat mayor bersanding dengan gelar KH yang diberikan masyarakat.
Beberapa perlawanan tersebut, antara lain mengatur perlawanan terhadap tentara Inggris dan Belanda di daerah Ciseeng, Parung, Depok, dan Kota Bogor pada masa Perjanjian Renville.
Jasa Mayor TNI KH Sholeh Iskandar yang paling dikenal ialah memimpin pasukan gerilya Bataliyon Tirtayasa Siliwangi. (1947 – 1950) Berkat dia, alih-alih penjajah Belanda ingin menguasai Bogor, pasukan sekutu kalah telak dan meninggalkan Bogor.
Tak haya itu, dalam catatan sejarahnya batalyon ini telah mampu menghancurkan 2 Tank Sherman Belanda, aksi heroik tersebut diabadikan dalam Prasasti Perjuangan Masyarakat Bogor di Leuweungkolot, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor yang saat ini lebih dikenal dengan Kampung Tank.
Kepiawaiannya dalam strategi perang mempertahankan Bogor, mendapat pengakuan dari Belanda dan sekutunya.
Para komandan Belanda ketika itu mengakui bahwa Sholeh Iskandar adalah salah satu ahli strategi perang gerilya yang dimiliki Indonesia di masa perang merebut dan mempertahankan kemerdekaan.
Atas jasa dan kepiawaian perjuangannya di wilayah Bogor Barat hingga banten, Sholeh Iskandar diangkat sebagai Dandim pertama Kodim 0603/Lebak Banten pada tahun 1948-1950.
Mengenal lebih dalam sosok KH Sholeh Iskandar, ulama karismatik sekaligus pejuang kemerdekaan asal Kabupaten Bogor.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News