Ternyata Ini Alasan Kenapa Harga Sembako Makin Mahal Tiap Minggu

Masalah distribusi dan logistik juga sering menjadi penyebab kenaikan harga sembako. Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki tantangan tersendiri dalam hal distribusi pangan. Biaya transportasi yang tinggi, infrastruktur yang belum memadai, serta gangguan distribusi akibat bencana alam atau kondisi jalan yang buruk, semua berkontribusi pada kenaikan harga. Selain itu, selama pandemi COVID-19, pembatasan sosial dan penutupan jalur transportasi semakin memperburuk situasi, membuat biaya distribusi meningkat tajam.

4. Kebijakan Pemerintah dan Regulasi

Kebijakan pemerintah, baik yang bersifat langsung maupun tidak langsung, juga dapat mempengaruhi harga sembako. Misalnya, keputusan untuk mengimpor atau tidak mengimpor bahan pangan tertentu bisa mempengaruhi ketersediaan barang di pasar domestik. Selain itu, regulasi terkait pajak, subsidi, dan harga eceran tertinggi (HET) juga memainkan peran penting. Ketika pemerintah menaikkan pajak atau mengurangi subsidi, produsen dan pedagang biasanya akan menaikkan harga untuk menutupi biaya tambahan tersebut.

5. Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah

Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, terutama dolar AS, juga mempengaruhi harga sembako. Banyak bahan baku yang diimpor, dan ketika nilai tukar rupiah melemah, harga barang impor otomatis menjadi lebih mahal. Ini berlaku tidak hanya untuk barang jadi, tetapi juga untuk bahan baku yang digunakan dalam produksi pangan lokal. Akibatnya, harga sembako di pasar domestik ikut terpengaruh dan cenderung naik.

6. Permintaan yang Tinggi

Permintaan yang tinggi terhadap sembako juga bisa menjadi alasan mengapa harganya terus naik. Peningkatan populasi, perubahan pola konsumsi, serta momen-momen tertentu seperti bulan Ramadan atau hari raya, sering kali membuat permintaan terhadap sembako meningkat drastis. Ketika permintaan lebih besar daripada pasokan yang tersedia, harga sembako akan naik.

7. Spekulasi dan Peran Tengkulak