Bey Machmudin Minta instansi Kesehatan Bebas dari Aksi Perundungan
jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin meminta agar institusi kesehatan bersih dari tindakan perundungan dan senioritas.
Hal itu disampaikan Bey sebagai respons atas adanya aksi perundungan atau bullying di lingkungan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung.
Menurutnya, peristiwa ini sudah diketahui oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan dirinya sudah berkoordinasi langsung dengan menteri kesehatan.
"Jangan ada lagi perundungan, kita jangan bicara perundungan di sekolah tidak boleh, tapi ternyata ada di institusi (kesehatan) yang harus memberikan pelayanan justru terjadi perundungan," kata Bey, dikutip Selasa (20/8/2024).
Bey menuturkan, aksi perundungan di institusi kesehatan ini sangat disayangkan. Sebab, tenaga kesehatan yang seharusnya melayani masyarakat justru terganggu karena adanya kasus perundungan ini. Apalagi berakhir dengan pengunduran diri satu orang residen.
"Bagaimana bisa memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat kalau di dalam sendiri ada perundungan, akhirnya akan seperti itu," jelasnya.
Untuk mengantisipasi kasus serup terjadi, Bey memastikan Pemprov Jabar akan berkoordinasi dengan RSHS dan Kemenkes mengenai langkah apa saja yang bisa dilakukan guna mencegah adanya perundungan di institusi kesehatan, khususnya di Jabar.
"Kami terus berkoordinasi dengan Kemenkes dan dirut RSHS yang baru kami berupaya agar apa hal yang dapat kami lakukan pendekatan pada siapa kami akan kerja sama untuk menekan dan menghilangkan perundungan. Harusnya kan institusi tidak ada lagi perundungan," terangnya.
Respon Pj Gubernur Jabar soal aksi perundungan di PPDS Fakultas Kedokteran Unpad Bandung.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News