Warga Minta Menteri AHY Turun Tangan Soal Penyerobotan Lahan Kebun Karet di Jasinga Bogor
jabar.jpnn.com, KABUPATEN BOGOR - Aliansi BEM se-Bogor meminta Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono turun tangan atas dugaan penyerobotan tanah garapan perkebunan karet seluas 50 hektare yang dikelola warga di Desa Wirajaya, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor.
Ketua Pembela Petani Jasinga, Ahmad Sobari yang juga ketua BEM se-Bogor menyebut belasan petani karet dari Desa Wirajaya dan puluhan petani lainnya di delapan desa yang ada di Kecamatan Jasinga yang mengelola ribuan hektare kebun karet tidak bisa berbuat apa-apa ketika lahannya diklaim oleh pihak perusahaan.
Dugaan penyerobotan tanah garapan karet dilakukan PT Perusahaan Perkebunan Djasinga di 9 desa, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor.
Baca Juga:
Di antaranya di blok Cimapag dan blok Citalahab Narambang, Desa Wirajaya, Kecamatan Jasinga yang diduga dijual kepada pihak yayasan dan telah mulai diratakan untuk proyek yang belum jelas diketahui warga.
Achmad Sobari menekankan bahwa aliansi BEM se-Bogor meminta kasus penyerobotan tanah di 9 desa, Kecamatan Jasinga Kabupaten Bogor sudah sepatutnya menjadi atensi Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyo karena diduga ada kejanggalan dalam surat sertipikat hak guna usaha (HGU) yang diterbitkan BPN.
Menurut dia, masalah ini sudah berlarut dan meresahkan puluhan hingga ratusan petani karet, lantaran tidak mendapatkan penjelasan apa pun dari kantor ATR/BPN Kabupaten Bogor terkait dasar penerbitan sertipikat HGU tersebut.
Warga tidak pernah merasa memberikan hak pengalihan garapan tanah kebun karetnya kepada pihak perusahaan.
"Kami minta Menteri AHY turun tangan, warga butuh uluran tangan besi untuk menyelesaikan dugaan mafia tanah garapan ini," kata Achmad Sobari.
Warga meminta Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono turun tangan atas dugaan penyerobotan tanah garapan perkebunan karet di Jasinga, Bogor.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News