Ribuan Ojol Geruduk Gedung Sate Bandung
jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Ribuan sopir pengemudi online baik roda dua maupun empat melakukan aksi unjuk rasa di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung pada Senin (25/6).
Mereka menuntut agar tarif murah dihilangkan karena sangat merugikan pengemudi online. Bahkan banyak regulator yang melakukan pemotongan yang dirasa tidak masuk akal, dan membuat penghasilan para sopir ojol semakin menurun.
Penanggung jawab aksi, Yulinda Rambing mengatakan, aksi demo ini bertujuan agar pemerintah menegur regulator ojol atas kebijakan tarif murahnya tersebut.
“Banyak yang menerapkan aturan yang tidak sesuai. Seperti diketahui aturan ini tertuang di Perdirjen Perhubungan Darat Nomor : SK. 3244/AJ.801/DJPD/2017," katanya.
Yulinda menyampaikan, pemotongan uang oleh regulator menjadikan ojol semakin kesulitan.
“Untuk roda empat harga satu kilometer adalah Rp3.500 namun karena dipotong harganya jadi Rp2.400-2.500 per km nya. Sedangkan roda dua Rp2.500 namun yang diterima pengemudi hanya Rp1.500 per km nya,” ujarnya.
Ia pun menginginkan agar aplikator menerapkan aturan yang sesuai dengan peraturan.
“Kami juga semacam buruh, jadi kalau dibayar tidak sesuai UMR tentunya akan marah,” ucap dia.
Ribuan ojol menggeruduk Gedung Sate di Kota Bandung, menuntut penetapan tarif yang dirasa terlalu murah dan menyengsarakan driver.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News