Menjadi Penyumbang Terbanyak Kasus TBC di Indonesia, Ini yang Dilakukan Pemkab Bogor
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Adang Mulyana mengatakan, sinergi antar semua pihak yang terlibat program elimanasi TBC memang penting, semuanya harus bergerak bersama mengurangi kasus TBC di Kabupaten Bogor.
“Penanggulan TBC harus melibatkan semua lintas sektor, karena kasus TBC juga akan menjadi salah satu pembahasan di acara G20 tahun 2022,” terang Adang.
Adang mengungkapkan bahwa investigasi kontak erat pasien TBC menjadi salah salah satu kegiatan yang dilakukan para kader untuk melakukan skrining TBC di masyarakat.
“Ini tentu tidak mudah, karena pemahaman TBC di masyarakat masih minim. Dengan demikian, para kader harus memberikan pemahaman kepada masyarakat, apalagi banyak ditemukan kasus TBC pada anak di Kabupaten Bogor,” bebernya.
Dalam menekan kasus TBC anak di Kabupaten Bogor tidak mudah. Mulai dari masalah fasilitas Terapi Penanggualan Tuberkulosis (TPT) yang terbatas dan belum merata, sehingga adanya penolakan dari orangtua pasien TBC anak.
“Kader di tiap daerah harus memberikan pemahaman kepada orangtua, bahwa anak juga bisa terkena TBC dan jika terindikasi maka harus segera melaporkan agar mendapatkan pendampingan pengobatan,” jelasnya.
Ketua Yayasan Akses Sehat Indonesia Alwin Khafidhoh mengatakan stigma negatif terhadap penyakit TBC di masyarakat masih sangat tinggi.
“Penyakit TC ini bisa menyebar ke mana-mana, tidak hanya satu orang saja. Untuk menghilangkan stigma TBC semua pihak harus saling berkoordinasi, agar pasien TBC juga tetap semangat untuk berobat,” tuturnya.
Memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia, Yayasan Akses Sehat Indonesia bersama Pemkab Bogor menggelar sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang TBC.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News