Cerita Citarum: Warisan Budaya Hingga Sumbangsih untuk Peradaban Manusia
![Cerita Citarum: Warisan Budaya Hingga Sumbangsih untuk Peradaban Manusia - JPNN.com Jabar](https://cloud.jpnn.com/photo/jatim/news/normal/2024/05/31/balai-pelestarian-kebudayaan-wilayah-ix-mengajak-masyarakat-h3fw.jpg)
jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX mengajak masyarakat untuk mengeksplorasi sekaligus menginformasikan warisan budaya di sepanjang DAS Citarum melalui kegiatan "Cerita Citarum".
Direktur Pengambangan dan Pemanfatan Kebudayaan, Irini Dewi Wanti menuturkan sungai citarum dalam kondisi normal sangat memberikan manfaat dalam kehidupan masyarakat, di antaranya untuk mengairi sawah dan kebun, tambak, dan kebutuhan MCK. Air di tiga bendungan DAS Citarum juga telah digunakan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Plengan, Lamajang, Cikalong, Jatiluhur, Saguling, dan Cirata.
Mengingat begitu besarnya manfaat aliran sungai citarum, kata Dewi, pemerintah terus mengupayakan pelestarian wilayah di sepanjang aliran sungai. Upaya tersebut tentunya ikut melibatkan masyarakat sekitar.
Proses pelibatan masyarakat dilakukan, mulai dengan cara melakukan sosialisasi kebersihan lingkungan, gotong royong, dan pengawasan rutin terhadap ekosistem terutama di pinggiran sungai.
Namun, hasil yang diharapkan terkadang kurang berdampak pada pelestarian lingkungan di sungai citarum. Tampak bahwa penekanan pelestarian di atas lebih banyak berkisar pada sisi sosial kemasyarakatan dan lingkungan alam, sementara dari sisi kebudayaan tampak kurang begitu tersosialisasi.
"Masyarakat patut mengetahui dan mengungkapkan rasa menghargai terhadap Citarum yang telah memberikan wilayahnya sebagai sarana pembentukan peradaban yang hingga kini dapat dilihat dari berbagai tinggalan warisan budaya di sepanjang DAS Citarum," ujar Dewi dalam keterangan tertulisnya kepada JPNN.com, dikutip Jumat (31/5).
Kata Dewi, manusia dan alam memiliki hubungan timbal balik dan bersifat saling membutuhkan. Manusia membutuhkan alam agar dapat meneruskan kelangsungan hidupnya. Sementara itu, alam membutuhkan manusia untuk menjaga dan melestarikan keberadaan serta sumber dayanya.
Saat ini keadaan tersebut berjalan tidak seimbang. Manusia semakin mendominasi, alam tidak diberi kesempatan untuk mempertahankan keberadaannya.
Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX mengajak masyarakat untuk mengeksplorasi sekaligus menginformasikan warisan budaya di sepanjang DAS Citarum.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News