Kemenag Sosialisasi ‘Pesantren Sehat’ bersama Unilever untuk Tingkatan PHBS
Artinya, para santri dianjurkan supaya tidak hanya meningkatkan ilmunya, tetapi juga meningkat fisiknya.
“Ada anjuran dalam agama Islam, kebiasaan mandi akan membuat tubuh lebih sehat dan terjaga dari kuman penyakit, termasuk rajin mencuci tangan pakai sabun,” tutur dia.
Salah satu langkah dari PHBS yang penting untuk diimplementasikan di pesantren adalah gerakan cuci tangan pakai sabun atau CTPS di lima momen penting, yakni sebelum makan, setelah dari toilet, setelah bermain, setelah batuk atau bersin, dan setelah bepergian.
Sementara, menilik pada data BPS, di Kota Bandung, hanya 46,9 persen yang mempunyai kebiasaan cuci tangan pakai sabun, dari total populasi, sehingga adanya keperluan untuk meningkatkan kebiasaan CTPS ke lebih banyak masyarakat Bandung.
Secara terpisah, Head of Skin Cleansing Unilever Indonesia Erfan Hidayat menjelaskan peran Lifebuoy untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan di area Pesantren.
Salah satunya adalah dengan mencetak Duta Santri sebagai peer educator dari program peer-to-peer learning.
“Sejak tahun 2019 program Pesantren Sehat Lifebuoy telah menjangkau lebih dari 2.000 pesantren dan memberikan manfaat bagi lebih dari 900.000 santri/santriwati di Indonesia,” ucapnya.
”Tahun ini program Pesantren Sehat Lifebuoy hadir di Jakarta dengan tujuan memberikan dampak yang lebih luas melalui sejumlah rangkaian kegiatan mulai dari peer-to-peer learning, training for trainers (kepada santri, ustadz, dan ustadzah), edukasi CTPS dengan baik dan benar, hingga pemeriksaan kesehatan,” lanjutnya. (mcr27/jpnn)
Kemenag menyosialisasikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di lingkungan pondok pesantren.
Redaktur : Ridwan Abdul Malik
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News