ITB Dorong Pemerintah Dukung Produksi Bahan Bakar Sawit
Pada 2019, BPDPKS membiayai TRKK ITB untuk mengembangkan katalis dan membangun unit produksi bensa dengan skala 20 liter/hari.
"Pada tahun 2019-2021, bekerja sama dengan PT Pura Barutama, unit pemroses produksi bensa skala 1.000 liter/hari dirancang dan dibangun," terangnya.
Meskipun masih banyak yang harus disempurnakan, unit proses produksi bensa pertama di dunia ini berhasil memproduksi bensin sawit (bensa) dengan RON sekitar 110-115.
Bensa ini telah digunakan sebagai bahan bakar motor yang digunakan sebagai uji coba dari Bandung ke Sabang.
"Katalis hydrotreating yang dikembangkan, juga dapat digunakan untuk mengkonversi minyak inti sawit menjadi bio-kerosene (bahan baku avtur)," tuturnya.
Kemudian, pada Desember 2020-Mei 2021, TRKK ITB bersama Pertamina dan didukung oleh BPDPKS berhasil memproduksi bioavtur J2.4 (campuran 2.4 persen biekerosene dalam avtur fosil) di RU4 Cilacap, dengan menggunakan katalis yang dikembangkan oleh ITB dan Pertamina.
Bioavtur J2.4 yang dihasilkan ini, kemudian diuji coba melalui proses uji statis dan uji terbang bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan (Fakultas Teknologi Mesin dan Dirgantara ITB, Pertamina, BPDPKS, Garuda Maintenance Facilities, PT Dirgantara Indonesia).
Pada Maret 2023, bioavtur J2.4 kembali dilakukan di RU4 Cilacap, dengan menggunakan katalis UOP. Ini dimaksudkan, untuk melakukan konfirmasi proses produksi dan kualitas bioavtur yang dihasilkan. (mcr19/jpnn)
ITB mendorong pemerintah untuk mendukung produksi bahan bakar sawit, dengan membuat regulasi dan standarisasi SNI untuk program tersebut.
Redaktur : Yogi Faisal
Reporter : Lutviatul Fauziah
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News