Pembekalan UMKM Lokal Melalui Pelatihan Pijar Mahir x TikTok
Riset dari Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) itu merupakan imbas dari kurangnya pengetahuan dan keahlian digital pelaku UMKM.
Dosen Fakultas Komunikasi Bisnis Telkom University Candra Wijayangka mengatakan, kerja sama strategis kedua perusahaan ini layak dijadikan referensi ekonomi digital, terutama untuk pelaku UMKM.
Sebabnya, kekuatan keduanya sudah teruji di dalam negeri, sehingga memberikan angin segar bagi UMKM.
"Kita tak bisa pungkiri jika ekonomi digital untuk UMKM, terutama yang dihadirkan oleh Telkom dan TikTok selama ini, itu telah menciptakan demokratisasi ekonomi bisnis yang luar biasa. Sebagai praktisi dan akademisi bisnis, saya sambut baik kerjasama keduanya karena fakta di lapangan UMKM belum semua melek teknologi," ujarnya.
Praktisi bisnis energi itu juga menjelaskan, demokratisasi ekonomi memang diperlukan karena UMKM tak perlu modal berlimpah namun bisa meraih pasar seluas mungkin hingga seluruh dunia.
UMKM tinggal buka aplikasi digital di kamar sampai pelataran rumahnya, maka transaksi bisa melesat hebat hingga seluruh penjuru dunia.
Banyak juga dari mereka yang bahkan tak belanja modal. Semua barang yang ditawarkan berkonsep titipan bagi hasil (dropshipper), sehingga praktis bujet UMKM relatif minim untuk kuota saja.
Melihat kemudahan yang ditawarkan maka kerja sama ini akan memberikan pelatihan berkualitas, semisal di bidang pemasaran digital.
Pijar Mahir menggandeng TikTok menggelar pelatihan bagi UMKM untuk memanfaatkan media sosial dalam memasarkan produknya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News