Mengintip Pameran Seni NFT di Grey Art Galley Bandung
jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Non-fungible atau NFT art merupakan karya seni digital yang ramai dicari para penggemar seni di masa pandemi Covid-19.
Kala itu, para seniman banyak yang beralih dari pameran offline ke digital dan meraup cuan dengan menjual NFT art.
Coba menggaungkan lagi kepopuleran NFT art, Grey Art Gallery di Kota Bandung menggelar pameran NFT art.
Seniman seni rupa asal Bandung Rifky ‘Goro’ Effendy mengatakan, ekosistem NFT art belum bisa berkembang di Indonesia.
“NFT ini jenis medium atau ekosistem karya, ternyata belum bisa berkembang, bahkan beberapa teman yang berkecimpung di NFT tidak dan belum bisa, artinya menurun, saya tidak mengerti NFT dan tidak tertarik juga,” kata Rifky ditemui di Grey Art Gallery, Jalan Braga, Kota Bandung, Kamis (25/1).
Menurutnya, karya NFT memang sudah banyak yang membuatnya, namun masih tersegmentasi. Belum ada ekosistem yang terbentuk dari perubahan massa ini.
“Karya boleh ada, tapi sebagai sebuah ekosistem kami lihat masih belum,” ucapnya.
Kesulitan yang dialami para seniman untuk mengembangkan NFT adalah karya yang tidak bisa diakses melalui telepon genggam, beda halnya dengan media sosial.
Pameran karya seni NFT berlangsung di Grey Art Gallery, Kota Bandung. Begini perjalanannnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News