Bapanas: Bantuan Pangan Efektif Menekan Inflasi
jabar.jpnn.com, BANDUNG - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas)/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan bantuan pangan yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat terbukti mampu menekan inflasi.
Tahun ini, secara year on year (YoY) inflasi tetap terjaga dengan baik dalam kisaran 2,8 persen.
Hal tersebut dinilai Arief sangat baik untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Bank Indonesia sendiri memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2023 berada dalam kisaran 4,4-5,3 persen.
“Terbukti inflasi kita sangat baik 2,8 persen, yang itu nggak banyak dicapai negara-negara lain di dunia dan pertumbuhan ekonomi kita di atasnya (infasi). Pak Presiden selalu menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi harus di atas inflasi,” kata Arief dalam keterangan tertulisnya kepada JPNN.com, dikutip Sabtu (23/12).
Arief menjelaskan, program bantuan pangan tidak hanya diterapkan di Indonesia saja. Namun, banyak negara di dunia menerapkan hal yang sama.
Dia pun menceritakan sejumlah kendala yang dihadapi. Dengan kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan, maka jauh lebih sulit untuk mendistribusikan bantuan pangan tersebut.
“Di Indonesia lebih unik lagi karena negara kepulauan. Lebih dari 17 ribu pulau ini kita sudah lakukan bantuan pangan di lebih dari 1,5 juta titik GPM (Gerakan Pangan Murah) dan ini memang satu-satunya di dunia karena negara lain nggak bisa serentak kaya di kita,” ujar Arief.
Lebih lanjut, kata Arief, pemerintah terus melakukan inovasi terkait bantuan pangan agar bisa memberikan efek domino yang baik.
Bantuan pangan yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat terbukti mampu menekan inflasi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News