PMT Stunting Kota Depok Jadi Sorotan, Begini Penjelasan Mohammad Idris
jabar.jpnn.com, DEPOK - Wali Kota Depok, Mohammad Idris angkat biacara terkait polemik menu Pemberian Makanan Tambahan (PMT) penanggulangan stunting di Kota Depok.
Idris menuturkan bahwa Pemkot Depok mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat dalam hal ini kementerian kesehatan, karena sukses menurunkan kasus stunting tercepat ke-5 di Indonesia.
“Maka dari itu kami mendapat semacam hadiah, istilah pemerintah namanya Dana Insentif Daerah (DID),” ucapnya, Rabu (22/11).
Baca Juga:
Dia menuturkan dana tersebut diarahkan oleh kementerian kesehatannya untuk kepentingan penurunan stunting dan lain-lainnya.
“Termasuk pemberian pil untuk tambahan makanan, tambah darah anak-anak remaja kita sebanyak 40 ribu,” ujarnya.
Dirinya membeberkan bahwa dari anggaran Rp 6 miliar, untuk makanan itu digunakan sekitar Rp 4 miliar.
“Dari Rp 4 miliar sekian ini, untuk empat kategori, tidak hanya balita gizi kurang, tetapi juga balita berat badan tidak naik, balita berat badan kurang, dan balita dengan gizi kurang,” tuturnya.
Untuk penanganan stunting ini, diberikan untuk 3.882, dan untuk semua kategori yakni 9.882 anak, dengan menggunakan anggaran Rp 4,9 miliar selama 28 hari.
Wali Kota Depok, Mohammad Idris beri penjelasan terkait PMT lokal yang kini tengah menjadi sorotan. Begini penjelasan dia selengkapnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News